Constuloz Sirup 120 ml

Lactulose adalah larutan gula buatan manusia yang tergolong dalam obat laksatif (pencahar), yaitu obat untuk membantu melancarkan buang air besar. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, lactulose diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Kurang diserap di dalam saluran pencernaan.
• Distribusi: Belum diketahui.
• Metabolisme: Dimetabolisme oleh flora bakteri usus untuk membentuk asam laktat.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui feses dan urine.

• Mengatasi susah buang air besar (konstipasi)
• Mengeluarkan zat beracun dalam tubuh
• Mencegah gangguan di organ hati dan otak
• Melunakkan konsistensi feses agar mudah dikeluarkan

Sebagai pengobatan ensefalopati hepatik, laktulosa bekerja dengan cara menurunkan kinerja usus agar penyerapan amonia dapat dicegah. Laktulosa juga akan membuang kelebihan amonia yang telah bertumpuk di otak.

Sebagai zat pencahar, laktulosa memiliki efek osmotik untuk menarik air ke dalam usus dan merangsang pergerakan di pencernaan, sehingga konsistensi feses menjadi lunak dan lebih mudah dikeluarkan.

Tiap 15 ml mengandung: lactulose concentrate 66,0% w/v 15,152 g yang setara dengan lactulose 5 g.

Konstipasi

• Dewasa:

Ensefalopati hepatik

• Dosis awal: 30-50 ml sebanyak 3 kali/hari
• Dosis perawatan: 10 ml/hari

Dapat diminum sebelum atau setelah makan.

• Muntah
  Perbanyak minum air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi yang dibiarkan berlanjut akan menyebabkan penurunan frekuensi buang air kecil dan mengganggu keseimbangan tubuh.
• Mual
  Konsumsilah makanan ringan, tidak berminyak, atau pedas agar perut terasa nyaman kembali. Jika efek samping berlanjut, segera hubungi dokter.
• Perut kembung
  Berikan kompresan air hangat dan lakukan pijatan ringan pada perut. Hindari rokok atau minuman bersoda agar tidak memperparah kondisi perut dan konsumsi makanan secara perlahan.
• Perut bunyi
  Perut keroncongan dapat terjadi akibat pergerakan makanan, cairan, dan udara di dalam pencernaan. Perut berbunyi juga menandakan bahwa Anda sedang lapar. Oleh karena itu, sebaiknya segera makan dalam porsi cukup serta hindari makanan pedas dan berminyak untuk mengurangi pergerakan gas dalam usus.
• Kram perut
• Sering buang air besar (diare)
• Sering buang angin (kentut)
• Pembengkakan di tubuh
• Reaksi alergi

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien yang mengalami intoleransi laktulosa dan galaktosemia karena gangguan penyerapan (metabolik).
• Pasien yang menderita kencing manis (diabetes)
• Pasien yang mengalami gangguan pada sirkulasi darah
• Pasien yang mengalami gangguan di saluran pencernaan
• Pasien yang akan melakukan prosedur medis untuk mendeteksi luka di usus besar (kolonoskopi)

• Pasien yang alergi berat terhadap lactulose
• Pasien yang mengalami diare
• Pasien yang mengalami radang usus akut
• Pasien yang sedang melakukan diet rendah galaktosa
• Pasien yang mengalami penyumbatan usus (obstruksi usus)
• Pasien yang akan melakukan prosedur pembedahan untuk menghilangkan jaringan abnormal di kulit (electrocautery)

• Neomycin
  Obat ini adalah golongan antibiotik yang jika diberikan bersama lactulose akan mengurangi efek antiinfeksi neomycin.
• Amfoterisin B
  Obat ini sering digunakan untuk mengatasi infeksi jamur di kulit yang kronis. Pemberian bersama lactulose dapat menurunkan kadar kalium secara drastis (hipokalemia).
• Glutamine
  Glutamine merupakan jenis asam amino yang sering digunakan sebagai suplementasi pada pencernaan. Penggunaan bersama lactulose akan mengurangi efektivitas glutamine dalam tubuh.
• Obat golongan antasida
  Antasida biasa digunakan untuk menetralkan asam lambung dalam perut. Pemberian dengan lactulose akan mengurangi efektivitas antasida.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat
  Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius, seperti:

• Pembengkakan di wajah dan tenggorokan
• Sesak napas
• Reaksi alergi berat (anafilaksis)
• Ruam atau kulit melepuh
• Muntah yang disertai buang air besar

1 box isi 1 botol @ 120 ml