Clinex Kapsul 300 mg (1 Strip @ 10 Kapsul)

Mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri seperti pada:

• Infeksi pada darah.
• Infeksi pada organ reproduksi wanita dan organ dalam.
• Infeksi saluran pernapasan.
• Infeksi saluran kemih.
• Infeksi pada paru-paru.
• Infeksi pada perut.
• Infeksi pada tulang.
• Kerusakan kantong udara pada paru-paru (emfisema).
• Infeksi kulit dan jaringan lunak.

Klindamisin berada dalam kelas obat yang disebut antibiotik linkomisin. Obat ini bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Klindamisin menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ke 23S RNA dari subunit 50S ribosom bakteri. Klindamisin menghambat pembentukan ribosom dan proses sintesis protein yang terjadi di ribosom (translasi). 

Klindamisin hidroklorida.

Dewasa:

• Infeksi serius: 150-300 mg dikonsumsi setiap 6 jam.
• Infeksi lebih serius: 300-450 mg dikonsumsi setiap 6 jam.

Anak-anak:

• Infeksi serius: 8-16 mg/kgBB/hari dikonsumsi dalam 3-4 dosis terbagi.
• Infeksi lebih serius: 16-20 mg/kgBB/hari dikonsumsi dalam 3-4 dosis terbagi.

Anak-anak 1 tahun ke bawah atau berat badan 10 kg ke bawah: 37,5 mg setiap 8 jam.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Kapsul ditelan secara utuh dengan segelas penuh air dan dalam posisi tegak.

• Iritasi pada tenggorokan.
  Ingatlah untuk meminum kapsul dengan segelas penuh air. Jika iritasi menjadi mengganggu, segera hubungi dokter Anda.
• Ruam dan gatal pada kulit.
  Jika ini menjadi masalah atau parah, segera hubungi dokter Anda.
• Merasa mual atau muntah dan rasa tidak nyaman pada perut.
  Tetaplah mengonsumsi makanan sederhana, hindari makanan yang kaya rasa atau makanan pedas. Cobalah untuk mengonsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi rasa mual.
• Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
• Sensasi rasa terbakar pada dada yang disebabkan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn).

Simpan pada suhu antara 20-25°C.

• Wanita hamil dan ibu menyusui.
• Pasien dengan riwayat asma.
• Anak-anak.
• Pasien dengan riwayat penyakit pada saluran pencernaan seperti kolitis.
• Pasien yang mengalami peradangan pada selaput otak (meningitis).
• Pasien penderita gangguan hati yang parah.
• Pasien dengan kondisi lemah.

• Pasien yang menerima vaksin atau imunisasi.
• Pasien yang memiliki alergi terhadap klindamisin, linkomisin, dan antibiotik sejenisnya.