Cefarox Dry Syrup 100 mg/5 ml - 30 ml

Mengobati:

• Infeksi saluran kemih.
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypii (demam tifoid) pada anak.
• Infeksi dan peradangan pada telinga di bagian tengah (otitis media).
• Peradangan pada tenggorokan atau faring (faringitis).
• Radang amandel (tonsilitis).
• Peradangan saluran napas (bronkitis akut dan kronis).

Sefiksim merupakan salah satu antibiotik golongan sefalosporin yang dapat mengobati berbagai infeksi bakteri dan bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga sefiksim akan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri.

Tiap 5 ml: sefiksim 100 mg.

• Dewasa dan anak dengan berat badan ≥ 30 kg: 1,5-3 mg/kgBB sebanyak 2 kali/hari, dapat ditingkatkan menjadi 6 mg/kgBB 2 kali/hari pada infeksi berat.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Dikonsumsi bersama dengan makanan.

• Diare.
  Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
• Mual.
  Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan jangan mengonsumsi makanan berat atau pesan. Cobalah konsumsi obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala terus berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
• Muntah.
• Pusing.
  Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping seperti pusing.
• Sakit kepala.
  Minumlah banyak air dan minta rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepada apoteker. Jika sakit kepala masih berlanjut, segera hubungi dokter.
• Reaksi alergi.
• Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia).
• Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
• Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis).
• Peningkatan SGOT atau SGPT, alkali fosfatase.
• Gangguan ginjal.
• Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis).
• Kekurangan vitamin K atau vitamin B.
• Sensasi rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn).
• Nyeri pada perut.
• Biduran.
• Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
• Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
• Gangguan saluran pencernaan.
• Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
• Rasa tidak nyaman pada perut.
• Gangguan saluran pernapasan.
• Kesulitan buang air besar (konstipasi).

Simpan pada suhu dibawah 30° C dan terlindung dari cahaya.

• Pasien penderita penyakit kekurangan darah akibat hancurnya sel darah merah yang lebih cepat dibandingkan pembentukannya (anemia hemolitik).
• Pasien dengan riwayat penisilin dan sefalosporin lain.
• Pasien dengan riwayat alergi seperti asma bronkial, ruam kulit, biduran (urtikaria).
• Pasien penderita gangguan pada pencernaan.
• Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
• Pasien dengan kondisi tubuh yang lemah.
• Anak-anak usia 6 tahun ke bawah (bayi baru lahir dan bayi prematur).
• Wanita hamil dan ibu menyusui.
• Lansia.

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.