Captopril tablet adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, dan gangguan ginjal pada pasien penderita penyakit kencing manis (diabetes). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Captopril tablet mengandung zat aktif captopril.
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah ke dinding arteri cukup tinggi, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Captopril memungkinkan darah mengalir lebih mudah dan mengurangi kerja jantung dalam memompa darah.
Proses ini akan menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah dan aliran darah di ginjal.
Informasi zat aktif :
Captopril termasuk dalam kelas obat inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE). Obat ini bekerja dengan membuka pembuluh darah agar darah mengalir lebih lancar dan mengurangi kerja jantung saat memompa darah.
Dengan begitu, tekanan darah akan menurun, kemampuan jantung memompa darah dan aliran darah di ginjal pun akan meningkat.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, captopril diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap cepat dari saluran pencernaan, yaitu sekitar 60-75%. Konsentrasi serum dapat menurun dengan adanya makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 60-75%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma sekitar 1-2 jam.
- Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI dalam jumlah kecil.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Melalui urine sebanyak 90% ke atas dan 40-50% sebagai obat tidak berubah. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat selama 2-3 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Aliskiren
Aliskiren dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal. - Lithium.
Captopril dapat meningkatkan kadar lithium dan risiko efek samping, seperti pandangan kabur. - Prokainamid dan obat penekan sistem imun (imunosupresan).
Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko penurunan jumlah sel darah putih dalam tubuh (leukopenia). - Diuretik tiazid atau loop, kecuali furosemid dan hidroklortiazid.
Penggunaan bersama obat di atas dapat mengakibatkan hipotensi atau tekanan darah rendah. - Amilorid, spironolakton, dan triamteren.
Obat di atas dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh dan menyebabkan hiperkalemia. - Agen penghambat adrenergik dan NSAID, seperti indometasin dan ibuprofen.
Obat di atas dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi). - Obat penyakit kencing manis (antidiabetik) oral, seperti sulfonilurea.
Captopril dapat meningkatkan efektivitas obat di atas dalam menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darah menjadi sangat rendah (hipoglikemia). - Probenesid.
Probenesid dapat menurunkan pembersihan ginjal. - Obat untuk gagal jantung (agen simpatomimetik).
Agen simpatomimetik dapat menurunkan tekanan darah, sehingga menyebabkan risiko hipotensi.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Sesak napas meski beraktivitas ringan, pembengkakan, dan penambahan berat badan yang cepat.
- Peningkatan kadar kalium dalam darah dengan gejala, seperti mual, detak jantung lambat atau tidak biasa, kelemahan mendadak atau perasaan sakit, demam, menggigil, sakit tenggorokan, nyeri mulut atau nyeri saat menelan, luka kulit, serta gejala pilek atau flu.
- Perasaan pusing seperti akan pingsan.
- Penurunan frekuensi dan jumlah urine.
- Nyeri atau tekanan pada dada serta jantung berdebar-debar.