Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Bisovell Tablet adalah obat yang mengandung bisoprolol fumarate 2,5 mg.
Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
Bisovell Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Bisoprolol fumarate
Kelas Terapi
Antihipertensi
Klasifikasi
Beta blocker
Kategori Kehamilan
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Bisovell tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Informasi Zat Aktif
Bisoprolol merupakan obat golongan penghambat beta (beta blocker) yang mengobati tekanan darah tinggi dengan cara menurunkan frekuensi detak jantung dan tekanan otot pada jantung saat berkontraksi. Hal tersebut membuat beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh berkurang.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, bisoprolol diketahui memiliki status:
Absorpsi: Diserap dengan cepat dan hampir sepenuhnya dari saluran pencernaan.
Distribusi: Didistribusikan dengan konsentrasi tertinggi di jantung, hati, paru-paru, dan air liur. Melintasi penghalang darah dan otak.
Metabolisme: Secara luas dimetabolisme di hati.
Ekskresi: Melalui urine (sekitar 50% sebagai obat tidak berubah dan 50% sebagai metabolit tidak aktif) dan melalui feses (2%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 9-12 jam.
Membantu mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi, nyeri dada atau angina pektoris akibat pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis koroner), serangan jantung, dan penyakit gangguan kardiovaskular lainnya.
Membantu mencegah terjadinya stroke, masalah ginjal, dan penyakit jantung lainnya.
Bisoprolol mampu menghambat aksi epinefrin pada jantung dan pembuluh darah. Epinefrin merupakan bahan kimia alami yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Dengan menghambat epinefrin, maka detak dan ketegangan jantung, serta tekanan darah akan berkurang.
Bisoprolol fumarate 2,5 mg.
Hipertensi dan nyeri dada (angina pektoris):
Dewasa: 5-10 mg sebanyak 1 kali/hari.
Dosis maksimal: 20 mg/hari.
Gagal jantung:
Dewasa: Dosis dimulai dengan 1,25 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis dapat digandakan jika pasien dapat menoleransi pada 1 minggu awal terapi, kemudian dosis dapat ditingkatkan secara bertahap selama 1-4 minggu.
Dosis maksimal: 10 mg/hari.
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan secara utuh tanpa dikunyah atau dihancurkan.
Ya
Sakit kepala. Pastikan Anda istirahat dan minum banyak air. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya hilang setelah minggu pertama mengonsumsi bisoprolol. Hubungi dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
Pusing atau lemas. Jika bisoprolol membuat Anda merasa pusing atau lemah, hentikan aktivitas Anda. Duduk atau berbaringlah sampai Anda merasa lebih baik. Jangan mengemudi atau menggunakan mesin jika Anda merasa lelah. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan membuat efek samping memburuk.
Kaki dan tangan terasa dingin. Letakkan tangan atau kaki Anda di bawah air hangat yang mengalir. Lalu, pijat dan goyangkan jari tangan dan kaki Anda.
Mual, muntah, atau diare. Pilih makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. Konsumsilah obat ini setelah makan. Minum air sedikit, tetapi sering, terutama jika Anda mengalami diare. Hubungi dokter atau apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.
Kesulitan buang air besar (sembelit). Konsumsilah makanan berserat tinggi, seperti buah segar, sayuran, dan sereal, serta minumlah banyak air putih. Cobalah berolahraga lebih teratur, misalnya berjalan kaki atau lari. Jika cara ini tidak membantu, berkonsultasilah dengan dokter.
Sesak napas.
Pembengkakan.
Peningkatan berat badan yang cepat.
Dada berdebar-debar.
Mati rasa dan kesemutan.
Pusing seperti ingin pingsan.
Sakit mata dan gangguan penglihatan.
Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
Nyeri sendi.
Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, pilek, batuk, dan radang tenggorokan.
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Pasien yang memiliki pembesaran kelenjar tiroid dalam tubuh (hipertiroidisme).
Pasien yang memiliki kadar gula darah rendah dalam tubuh (hipoglikemia).
Pasien penderita penyempitan pada bronkus (bronkospasme).
Pasien dengn kondisi kejang pada salah satu arteri koroner (prinzmetal angina).
Pasien yang mengalami peradangan pada kulit yang ditandai ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
Pasien yang mengalami gangguan kelemahan pada otot dan saraf (myasthenia gravis).
Pasien penderita penyakit penyempitan pembuluh darah karena penumpukan lemak (arteri perifer) berat.
Pasien dengan kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi (asidosis metabolik).
Pasien penderita syok yang terjadi akibat ketidakmampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh (kardiogenik) dan tubuh kehilangan banyak cairan secara tiba-tiba (syok hipovalemik).
Pasien yang memiliki denyut jantung lambat (bradikardia).
Pasien dengan kondisi beberapa area tubuh terasa mati rasa dan dingin dalam keadaan tertentu (sindrom Raynaud).
Pasien yang memiliki asma parah.
Pasien yang memiliki tekanan darah di bawah batas normal (hipotensi).
Pasien penderita gagal jantung.
Pasien yang mengalami peradangan pada sinus (sinusitis).
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Klonidin dan metildopa. Klonidin dan metildopa dapat memperburuk gagal jantung.
Rifampisin. Rifampisin dapat meningkatkan pengeluaran hasil metabolisme bisoprolol, sehingga efektivitas bisoprolol dalam mengatasi hipertensi akan berkurang.
Kuinidin, disopiramid, dan propafenon. Obat di atas dapat meningkatkan efek penurunan kontraksi otot jantung.
Glikosida digitalis. Penggunaan bisoprolol dengan glikosida digitalis dapat meningkatkan risiko bradikardi, yaitu denyut jantung lebih lambat dari biasanya.
Antiinflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen dan asam mefenamat. NSAID dapat mengurangi efek penurun tekanan darah pada obat bisoprolol.
Verapamil dan diltiazem. Verapamil dan diltiazem dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah (hipotensi berat).
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya. Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat. Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat. Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Sesak napas, mengi, dan penyempitan saluran napas atau bronkospasme karena bisa menjadi tanda terjadinya gangguan pada paru-paru.
Sesak napas disertai batuk yang memburuk ketika berolahraga, seperti jalan kaki dan menaiki tangga.
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, sakit dada, dan detak jantung tidak teratur karena bisa menjadi tanda masalah jantung.
Perubahan warna kulit dan sklera mata menjadi kuning karena bisa menjadi tanda gangguan pada hati.
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Membantu mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi, nyeri dada atau angina pektoris akibat pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis koroner), serangan jantung, dan penyakit gangguan kardiovaskular lainnya.
Membantu mencegah terjadinya stroke, masalah ginjal, dan penyakit jantung lainnya.
Bisoprolol mampu menghambat aksi epinefrin pada jantung dan pembuluh darah. Epinefrin merupakan bahan kimia alami yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Dengan menghambat epinefrin, maka detak dan ketegangan jantung, serta tekanan darah akan berkurang.
Hipertensi dan nyeri dada (angina pektoris):
Dewasa: 5-10 mg sebanyak 1 kali/hari.
Dosis maksimal: 20 mg/hari.
Gagal jantung:
Dewasa: Dosis dimulai dengan 1,25 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis dapat digandakan jika pasien dapat menoleransi pada 1 minggu awal terapi, kemudian dosis dapat ditingkatkan secara bertahap selama 1-4 minggu.
Dosis maksimal: 10 mg/hari.
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan secara utuh tanpa dikunyah atau dihancurkan.
Sakit kepala.Pastikan Anda istirahat dan minum banyak air. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya hilang setelah minggu pertama mengonsumsi bisoprolol. Hubungi dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
Pusing atau lemas.Jika bisoprolol membuat Anda merasa pusing atau lemah, hentikan aktivitas Anda. Duduk atau berbaringlah sampai Anda merasa lebih baik. Jangan mengemudi atau menggunakan mesin jika Anda merasa lelah. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan membuat efek samping memburuk.
Kaki dan tangan terasa dingin.Letakkan tangan atau kaki Anda di bawah air hangat yang mengalir. Lalu, pijat dan goyangkan jari tangan dan kaki Anda.
Mual, muntah, atau diare.Pilih makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. Konsumsilah obat ini setelah makan. Minum air sedikit, tetapi sering, terutama jika Anda mengalami diare. Hubungi dokter atau apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.
Kesulitan buang air besar (sembelit).Konsumsilah makanan berserat tinggi, seperti buah segar, sayuran, dan sereal, serta minumlah banyak air putih. Cobalah berolahraga lebih teratur, misalnya berjalan kaki atau lari. Jika cara ini tidak membantu, berkonsultasilah dengan dokter.
Sesak napas.
Pembengkakan.
Peningkatan berat badan yang cepat.
Dada berdebar-debar.
Mati rasa dan kesemutan.
Pusing seperti ingin pingsan.
Sakit mata dan gangguan penglihatan.
Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
Nyeri sendi.
Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, pilek, batuk, dan radang tenggorokan.