Beta-One tablet adalah obat untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung koroner. Beta-One tablet mengandung zat aktif bisoprolol fumarate.
Mengonsumsi bisoprolol dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Dengan begitu, timbulnya penyakit akibat tingginya tekanan darah, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke pun dapat dicegah.
Bisoprolol juga digunakan untuk mencegah nyeri dada yang disebabkan angina atau penyakit jantung koroner. Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengobati gangguan irama jantung atau fibrilasi atrium dan kondisi lain yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Informasi zat aktif :
Bisoprolol merupakan obat yang termasuk dalam golongan beta blocker atau penghambat beta. Obat ini bekerja dengan menghambat kerja zat kimia yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yaitu epinefrin.
Dengan menghambat kerja zat ini, ketegangan, detak jantung, dan tekanan darah akan menurun.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, bisoprolol fumarate diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat dan hampir sepenuhnya dari saluran pencernaan.
- Distribusi: Didistribusikan dengan konsentrasi tertinggi di jantung, hati, paru-paru, dan air liur. Melintasi penghalang darah dan otak.
- Metabolisme: Secara luas dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Melalui urine (sekitar 50% sebagai obat tidak berubah dan 50% sebagai metabolit tidak aktif) dan melalui feses (2%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 9-12 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Beta-One tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Interaksi obat :
- Rifampicin.
Rifampicin dapat meningkatkan pengeluaran hasil metabolisme bisoprolol, sehingga efektivitas bisoprolol dalam mengatasi hipertensi akan berkurang. - Klonidin dan metildopa.
Klonidin dan metildopa dapat memperburuk gagal jantung. - Antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan asam mefenamat.
NSAID dapat mengurangi efek penurun tekanan darah pada obat bisoprolol. - Verapamil dan diltiazem.
Verapamil dan diltiazem dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah (hipotensi berat). - Kuinidin, disopiramid, dan propafenon.
Obat di atas dapat meningkatkan efek penurunan kontraksi otot jantung. - Glikosida digitalis.
Penggunaan bisoprolol dengan glikosida digitalis dapat meningkatkan risiko bradikardi, yaitu denyut jantung lebih lambat dari biasanya.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Sesak napas disertai batuk yang memburuk ketika berolahraga, seperti jalan kaki dan menaiki tangga.
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, sakit dada, dan detak jantung tidak teratur. Gejala ini bisa menjadi tanda masalah jantung.
- Sesak napas, mengi, dan penyempitan saluran napas atau bronkospasme. Gejala ini bisa menjadi tanda terjadinya gangguan pada paru-paru.
- Perubahan warna kulit dan sklera mata menjadi kuning. Gejala ini bisa menjadi tanda gangguan pada hati.