Bactrim Forte Tablet (1 Strip @ 5 Tablet)
Deskripsi
Bactrim Forte tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis, infeksi saluran cerna, dan infeksi saluran kemih.
Obat ini mengandung zat aktif sulfamethoxazole dan trimethoprim. Kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole, atau yang disebut cotrimoxazole, juga dapat digunakan untuk mengatasi diare.
Walaupun obat ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, tetapi obat ini tidak efektif membunuh infeksi virus yang menyebabkan penyakit, seperti pilek, flu, atau cacar air.
Bactrim tablet merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!
Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher
Indikasi (manfaat)
Digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti:
- Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan bakteri Salmonella dan Shigella, seperti:
- Infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang disebabkan bakteri H. Influenzae dan S. Pneumoniae, seperti:
- Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan bakteri H. Influenzae dan S. Pneumoniae
- Infeksi saluran kemih yang disebabkan bakteri E. Coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Proteus mirabilis
Cotrimoxazole adalah antibiotik yang umumnya bersifat bakterisidal atau dapat membunuh bakteri dengan menghambat pertumbuhannya.
Komposisi
- Trimethoprim 160 mg
- Sulfamethoxazole 800 mg
Dosis
Dewasa: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.
Aturan pakai
Dikonsumsi bersama makanan.
Efek Samping
- Mual
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Diare
Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker. - Muntah
Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur. - Pada penggunaan jangka panjang, pernah dilaporkan adanya kelainan pembentukan sel darah merah (anemia megaloblastik)
- Rendahnya kadar sel darah putih (leukopenia)
- Rendahnya kadar trombosit (trombositopenia)
- Kegagalan pembentukan granulosit (agranulosit)
- Kegagalan pembentukan sel darah (anemia aplastik)
- Ruam kulit
- Demam
- Nyeri otot dan sendi
- Kelainan darah (diskrasia)
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30°C. Lindungi dari cahaya matahari langsung.
Perhatian Khusus
- Pasien dengan kelainan darah, seperti kelainan darah akibat pembentukan heme atau bagian dari hemoglobin yang tidak sempurna (porfiria) dan anemia akibat defisiensi vitamin
- Pasien dengan kelainan darah akibat pengobatan dengan trimetoprim dan sulfametoxazole
- Pasien penderita ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, seperti memiliki kadar kalium tinggi atau kadar natrium rendah dalam darah
- Pasien dengan kadar gula darah tinggi (diabetes melitus)
- Pasien yang mengalami kekurangan vitamin atau asam folat
- Pasien yang memiliki berbagai alergi
- Pasien dengan gangguan sumsum tulang belakang
- Pasien dengan gangguan ginjal dan hati
- Pasien penderita asma
- Pasien penderita anemia
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
- Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini
- Pasien penderita gangguan hati dan ginjal
- Ibu hamil dan menyusui
- Bayi berusia kurang dari 6 minggu
Jangan gunakan obat lain bersama leucovorin untuk pengobatan jamur P. jiroveci pada pasien yang positif HIV.
