Bactoderm adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit primer akut. Misalnya saja, infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan kecil berisi nanah (impetigo), radang pada folikel rambut (folikulitis), dan abses pada kulit yang menyerupai bisul karena infeksi bakteri Staphylococcus (furunkulosis).
Obat ini mengandung zat aktif mupirocin. Mupirocin dapat melawan infeksi yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, atau Streptococcus spp.
Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
Mupirocin tidak hanya bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri saja, tetapi akan membunuh bakteri juga. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis atau pembentukan protein bakteri, sehingga menyebabkan kematian bakteri tersebut.
Mupirocin 2%
Infeksi kulit sekunder dan impetigo
Jika diperlukan, daerah yang diobati dapat ditutupi dengan kasa. Lakukan evaluasi jika tidak terjadi perbaikan pada daerah yang terinfeksi dalam 3-5 hari.
Jika Anda mengalami reaksi kulit yang mengganggu atau parah, hentikan penggunaan mupirocin dan hubungi dokter sesegera mungkin.
Simpan pada suhu 20-25°C.
Penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dinginkan.
Hindari penggunaan mupirocin pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap mupirocin.
Bactoderm Krim merupakan krim antibiotik yang bermanfaat dalam mengatasi infeksi kulit primer akut oleh bakteri yang menyebabkan impetigo, folikulitis, furunkulosis. Penggunaan Bactoderm Krim harus sesuai dengan anjuran dokter.
Merek: Bactoderm
Bentuk sediaan: Krim
Principal/Distributor obat: Ikapharmindo Putramas
Manufacture: Ikapharmindo Putramas
Kemasan obat: Box, 1 tube @ 10 g.
3 kali/hari.
Oleskan pada daerah yang membutuhkan, bila perlu tutupi dengan kasa steril.
Hipersensitif terhadap zat yang terkandung dalam obat ini.
Hindari penggunaan di daerah mata.
Kulit kemerahan, panas, dan gatal