Aztrin Kaplet 500 mg (1 Strip @ 10 Kaplet)

Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti:

• Infeksi yang disebabkan peradangan pada paru (pneumonia)
• Infeksi menular seksual
• Peradangan pada faring (faringitis) yang disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes
• Peradangan pada dinding sinus (sinusitis) yang disebabkan bakteri bakteri H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae
• Peradangan pada daerah serviks (servisitis)
• Radang amandel (tonsilitis) yang disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes
• Peradangan pada saluran untuk mengeluarkan urine (uretra) yang disebabkan bakteri, tetapi tidak menyebabkan terjadinya kencing nanah atau gonorrhea (uretritis nongonokokal). Bakteri yang dapat menyebabkan uretritis, di antaranya C. trachomatis atau N. gonorrhoeae
• Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus pyogenes, dan Staphylococcus agalactiae
• Infeksi saluran napas atas dan bawah, seperti gejala penyakit peradangan paru yang berkembang semakin memburuk (eksaserbasi akut) dan bronkitis kronis yang disebabkan bakteri H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae

Azithromycin merupakan antibiotik dengan spektrum luas. Jadi, obat ini mampu melawan berbagai jenis bakteri, mulai dari bakteri Gram positif maupun Gram negatif.

Azithromycin 500 mg

• Infeksi saluran pernapasan serta infeksi kulit dan jaringan lunak: 500 mg/hari dalam dosis tunggal pada hari pertama, lalu dilanjutkan 250 mg/hari pada hari kedua hingga kelima.
• Peradangan saluran urine atau uretra (uretritis nonkomplikasi) dan peradangan pada serviks atau dinding rahim (servisitis nongonore) yang disebabkan Chlamydia trachomatis: 1 g dalam dosis tunggal.

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, yaitu sekitar satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan.

• Mual
  Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
• Muntah
  Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
• Diare
  Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
• Pusing atau lelah
  Jika Anda merasa pusing ketika berdiri, cobalah untuk bangun dengan sangat lambat atau tetaplah duduk hingga merasa kondisi Anda jauh lebih baik. Jika merasa mulai pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduk hingga merasa lebih baik. Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin ketika merasa pusing. Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk keadaan.
• Sakit kepala
  Pastikan untuk istirahat dan minum banyak cairan. Jika efek samping ini terasa mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
• Kehilangan nafsu makan
  Makanlah ketika merasa lapar dalam porsi kecil dan lebih sering dari biasanya. Konsumsi makanan ringan bergizi dengan kandungan tinggi kalori dan protein, seperti buah kering dan kacang-kacangan.
• Gangguan pengecapan rasa
  Jika Anda mengalami gangguan pada indra perasa, segera hubungi dokter.

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien yang menderita kanker darah atau kelenjar getah bening yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik
• Pasien yang menderita gangguan elektrolit, terutama pasien yang memiliki kadar kalium rendah dalam darah (hipokalemia) dan kadar magnesium rendah dalam darah (hipomagnesia)
• Pasien yang memiliki reaksi alergi, seperti pembengkakan karena alergi (angioedema) dan reaksi alergi berat (anafilaksis)
• Pasien yang menderita kelemahan otot (myasthenia gravis)
• Pasien yang menderita gangguan ginjal berat dan penyakit hati
• Pasien dengan denyut jantung lebih lambat dari biasanya (bradikardia)
• Pasien yang menderita gangguan irama jantung (aritmia)
• Pasien yang menderita gangguan fungsi jantung berat
• Pasien berusia lanjut atau memiliki kondisi lemah
• Ibu hamil dan menyusui
• Anak-anak di bawah 16 tahun

• Pasien yang menggunakan obat golongan turunan ergot yang menyebabkan ergotisme, yaitu keracunan ergot yang merupakan sejenis parasit yang biasanya tumbuh pada bulir padi dan gandum
• Pasien yang menderita alergi terhadap antibiotik golongan makrolida, seperti azithromycin, erythromycin, dan clarithromycin
• Pasien yang memiliki riwayat gangguan fungsi hati yang disebabkan penggunaan antibiotik