Avesco kaplet adalah obat untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat (LDL atau Low Density Lipoprotein), dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL atau High Density Lipoprotein)
pada penderita kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Avesco kaplet 20 mg mengandung zat aktif atorvastatin calcium. Atorvastatin dapat digunakan bersama diet, program penurunan berat badan, dan olahraga untuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, serta kemungkinan operasi jantung pada orang yang menderita penyakit jantung atau berisiko terkena penyakit jantung.
Selain itu, atorvastatin juga dapat digunakan untuk menurunkan jumlah kolesterol dan zat lemak lainnya dalam darah pada anak-anak dan remaja usia 10 hingga 17 tahun yang menderita hiperkolesterolemia heterozigot familial, yaitu kondisi bawaan ketika kolesterol tidak dapat dikeluarkan dari tubuh secara normal.
Informasi zat aktif :
Atorvastatin termasuk dalam kelompok obat statin atau penghambat reduktase HMG-CoA. Obat ini mengurangi jumlah kolesterol yang dibuat oleh tubuh dengan memblokir aksi enzim tertentu yang diperlukan untuk membuat kolesterol.
Dengan menurunnya kolesterol dalam tubuh, maka risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pun akan menurun. Atorvastatin juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung pada orang yang memiliki risiko lebih tinggi, meskipun kadar kolesterolnya normal.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, atorvastatin diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 12-14% dan waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) selama 1-2 jam.
- Distribusi: Volume distribusi kira-kira 381 L. Ikatan protein plasma sebesar 98% ke atas.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati, menjalani metabolisme jalur pertama yang ekstensif di mukosa gastrointestinal dan hati.
- Ekskresi: Terutama melalui empedu dan urine (<2% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira selama 14 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori X: Penggunaan Avesco kaplet tidak disarankan pada ibu hamil.
Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khususnya bagi ibu hamil pada trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.
Interaksi obat :
- Asam fusidat sistemik.
Penggunaan atorvastatin bersama atau dalam 7 hari setelah penggunaan asam fusidat sistemik dapat menyebabkan kerusakan dan kematian jaringan otot rangka yang fatal (rhabdomyolysis). - Digoxin dan kontrasepsi oral, seperti norethindron dan etinil estradiol.
Atorvastatin dapat meningkatkan kadar serum digoksin dan kontrasepsi oral, sehingga dapat menyebabkan risiko efek samping digoksin, seperti sakit kepala dan mual. - Kombinasi ciclosporin, telaprevir, glekaprevir/pibrentasvir, dan tipranavir/ritonavir.
Penggunaan atorvastatin dan obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko gangguan otot (miopati), serta kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rhabdomyolysis). - Itraconazole, ketoconazole, clarithromycin, erythromycin, verapamil, diltiazem, fenofibrat, gemfibrozil, kombinasi ezetimibe, niasin, dan ritikina.
Penggunaan atorvastatin dan obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko gangguan otot (miopati), serta kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rhabdomyolysis). - Rifampicin, efavirenz, phenytoin, antasida Al atau Mg, dan colestipol.
Penggunaan atorvastatin dengan obat di atas dapat menurunkan kadar atorvastatin dalam plasma, sehingga efektivitas atorvastatin dalam menurunkan kolesterol akan berkurang.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Kejang yang tidak terkontrol.
- Infeksi atau penyakit parah.
- Operasi atau keadaan darurat medis.
- Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium tinggi atau rendah dalam darah Anda.
- Penurunan tekanan darah sangat rendah.