SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Atorvastatin Novell tablet adalah obat untuk menurunkan kadar kolestrol jahat dan trigliserida

Atorvastatin Calcium Novell 40 mg 10 Tablet


Harga Produk
Mulai dari
Rp 37.331


Tersedia 32 Penjual

Urutkan
Apotek Taman Puring
Rp 39.406
Apotek Taman PuringKota Jakarta Selatan
8.48 km
Viva Apotek Pulogebang
Rp 61.500
Viva Apotek PulogebangJakarta Timur
14.5 km
Apotek K 24 Bintang Farma Bekasi
Rp 56.535
Apotek K 24 Bintang Farma BekasiKota Bekasi
15.6 km
Apotek Wira Lestari
Rp 48.500
Apotek Wira LestariKota Tangerang
18.13 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Atorvastatin Novell tablet adalah obat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol total, apolipoprotein B, trigliserida, kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein atau LDL), dan trigliserida dalam darah. Selain itu, obat ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein atau HDL).

Atorvastatin Novell tablet mengandung zat aktif atorvastatin yang termasuk dalam golongan statin. Obat atorvastatin digunakan untuk menurunkan kolesterol darah tinggi dan mencegah penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Atorvastatin Calcium Novell 40 mg 10 Tablet
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Atorvastatin calcium

Kelas Terapi

Sistem Kardiovaskular

Klasifikasi

Antikolesterol

Informasi Zat Aktif

Atorvastatin digunakan untuk meningkatkan kadar kolesterol pada orang dengan berbagai jenis masalah kolesterol. Obat ini dapat membantu mencegah penumpukan kolesterol di arteri. Arteri yang tersumbat dapat menghalangi aliran darah ke jantung dan otak Anda.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, atorvastatin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 12-14%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma adalah 1-2 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi kira-kira 381 L. Pengikatan protein plasma sebesar 98% ke atas.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati, menjalani metabolisme jalur pertama secara luas di mukosa saluran pencernaan dan hati
  • Ekskresi: Terutama melalui empedu dan urine (<2% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira selama 14 jam.

Indikasi (manfaat)

  • Meningkatkan kolesterol baik, seperti High Density Lipoprotein (HDL).
  • Menurunkan kolesterol jahat dan lemak, seperti Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida.
  • Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan membantu mencegah stroke dan serangan jantung.
  • Sebagai tambahan diet dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL, apolipoprotein B, dan trigliserida yang meningkat pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi dalam darah (hiperkolesterolemia primer).
  • Mengobati pasien kadar lemak tinggi dalam darah (hiperlipidemia), hiperlipidemia kombinasi, tingginya kadar kolesterol total antara 600-1000 mg/dl (hiperkolesterolemia familial homozigot), dan tingginya kada kolesterol total yang mencapai 350-600 mg/dl (hiperkolesterolemia familial heterozigot).

Komposisi

Atorvastatin calcium trihydrate setara dengan atorvastatin 40 mg.

Dosis

  • Dosis awal umum: 10 mg sebanyak 1 kali/hari. Penyesuaian dosis harus dilakukan dengan interval waktu selama 4 minggu. Dosis maksimum adalah 80 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Kisaran dosis: 10-80 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia kombinasi: 10 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Hiperkolesterolemia familial homozigot: 80 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Hiperkolesterolemia familial heterozigot pada anak usia 10-17 tahun: 10 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis maksimal sebanyak 20 mg sebanyak 1 kali/hari.

Aturan pakai

Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Diare.
    Minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah buang air kecil atau urine berwarna gelap dan berbau tajam.
  • Sakit tenggorokan.
    Cobalah berkumur dengan air asin hangat serta minumlah parasetamol atau ibuprofen untuk meringankan rasa sakit. Jika gejala ini berlangsung lebih dari satu minggu, konsultasikan kepada apoteker atau dokter.
  • Mual atau gangguan pencernaan.
    Jangan mengonsumsi makanan pedas. Minumlah obat ini setelah makan untuk mengurangi efek samping ini. Jika Anda terus mengalami gejala gangguan pencernaan, mintalah rekomendasi antasida kepada apoteker. Hubungi dokter jika gejala berlanjut selama lebih dari beberapa hari atau bertambah parah.
  • Sembelit atau perut kembung.
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sayur, buah segar, dan sereal, serta minumlah banyak air putih. Cobalah lebih teratur berolahraga, seperti berjalan kaki atau berlari. Jika cara ini tidak membantu, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.
  • Sakit atau nyeri pada punggung dan persendian.
    Jika mengalami nyeri otot yang tidak biasa, kelemahan, atau kelelahan yang bukan disebabkan olahraga atau kerja keras, konsultasikan ke dokter. Mungkin Anda memerlukan tes darah untuk memeriksa penyebabnya. Anda juga dapat meminta rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepala apoteker.
  • Mimisan.
    Cobalah untuk mengolesi vaselin tipis-tipis di tepi dalam hidung.
  • Munculnya gejala pilek.
    Minumlah paracetamol atau ibuprofen secara teratur selama beberapa hari. Jika gejala kembali setelah berhenti mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, konsultasikan kepada dokter Anda.
  • Sakit kepala.
    Pastikan untuk beristirahat yang cukup dan konsumsi banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi atorvastatin. Jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau memburuk, segera hubungi dokter Anda.
  • Perubahan warna kulit, sklera mata dan jaringan lainnya menjadi kekuningan (ikterus kolestatik).
  • Kerusakan pada saraf perifer yang sering menyebabkan gejala kelemahan, mati rasa, dan nyeri yang biasanya terjadi di tangan dan kaki (neuropati perifer).
  • Ketidakmampuan secara konsisten untuk ereksi atau mempertahankan ereksi (impotensi).
  • Insomnia.
  • Sakit perut.
  • Penurunan nafsu makan (anoreksia).
  • Kerontokan rambut (alopecia).
  • Kelainan otot (miopati).
  • Nyeri otot (mialgia).
  • Kelelahan (astenia).
  • Peradangan pada kelenjar pankreas (pankreatitis).
  • Muntah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Kekakuan otot.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang baru mengalami stroke.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang memiliki gangguan pada otot.
  • Pasien yang memiliki kadar tiroid rendah dalam tubuh (hipotiroidisme).
  • Pasien penderita gangguan ginjal atau hati.
  • Hentikan penggunaan jika mengalami peningkatan kadar kreatin fosfokinase dan terdiagnosis miopati atau kelainan otot.
  • Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Hentikan penggunaan obat ini jika kadar ALT atau AST meningkat 3 kali lipat dari batas normal karena dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Lakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum melakukan terapi dan lakukan pemeriksaan secara berkala.
  • Selama mengonsumsi obat ini, sebaiknya pasien menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga, meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan mengonsumsi diet rendah kolestrol.

Kategori Kehamilan

Kategori X: Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khususnya bagi ibu hamil pada trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap atorvastatin atau obat golongan statin lainnya.
  • Pasien penderita penyakit hati, seperti penyumbatan saluran empedu atau kolestasis, peningkatan kadar enzim hati, peradangan pada organ hati (hepatitis), dan penyakit kuning.
  • Pasien yang mengonsumsi obat cilcosporin, asam fusidat sistemik, telaprevir, glekaprevir, pibrentasvir, dan kombinasi tipranavir atau ritonavir.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Digoksin dan kontrasepsi oral, seperti norethindron dan etinil estradiol
    Atorvastatin dapat menyebabkan peningkatan kadar serum digoksin dan kontrasepsi oral, sehingga dapat menyebabkan risiko efek samping digoksin, seperti sakit kepala dan mual.
  • Asam fusidat sistemik
    Penggunaan atorvastatin bersama atau dalam 7 hari setelah penggunaan asam fusidat sistemik dapat menyebabkan kerusakan dan kematian jaringan otot rangka yang fatal (rhabdomyolysis).
  • Kombinasi ciclosporin, telaprevir, glekaprevir/pibrentasvir, dan tipranavir/ritonavir
    Penggunaan atorvastatin dan obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko gangguan otot (miopati), serta kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rhabdomyolysis).
  • Rifampicin, efavirenz, phenytoin, antasida Al atau Mg, dan colestipol
    Penggunaan atorvastatin dengan obat di atas dapat menurunkan kadar atorvastatin dalam plasma, sehingga efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol akan berkurang.
  • Penghambat protease HIV dan HCV, itraconazole, ketoconazole, clarithromycin, erythromycin, verapamil, diltiazem, fenofibrat, gemfibrozil, kombinasi ezetimibe, niasin, dan ritikina
    Penggunaan atorvastatin dan obat-obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan otot (miopati), serta kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rhabdomyolysis).

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
  • Sering lupa mengonsumsi obat
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan atorvastatin sementara waktu jika Anda mengalami:

  • Kejang yang tidak terkontrol
  • Infeksi penyakit parah
  • Operasi atau keadaan darurat medis
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium tinggi atau rendah dalam darah Anda
  • Penurunan tekanan darah menjadi sangat rendah (hipotensi)

Nomor Izin Edar

GKL1433532017B1

Kemasan

1 strip @ 10 tablet (40 mg)

Produsen

Novell Pharmaceutical Laboratories
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Meningkatkan kolesterol baik, seperti High Density Lipoprotein (HDL).Menurunkan kolesterol jahat dan lemak, seperti Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida.Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan membantu mencegah stroke dan serangan jantung.Sebagai tambahan diet dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL, apolipoprotein B, dan trigliserida yang meningkat pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi dalam darah (hiperkolesterolemia primer).Mengobati pasien kadar lemak tinggi dalam darah (hiperlipidemia), hiperlipidemia kombinasi, tingginya kadar kolesterol total antara 600-1000 mg/dl (hiperkolesterolemia familial homozigot), dan tingginya kada kolesterol total yang mencapai 350-600 mg/dl (hiperkolesterolemia familial heterozigot).

Dosis awal umum: 10 mg sebanyak 1 kali/hari. Penyesuaian dosis harus dilakukan dengan interval waktu selama 4 minggu. Dosis maksimum adalah 80 mg sebanyak 1 kali/hari.Kisaran dosis: 10-80 mg sebanyak 1 kali/hari.Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia kombinasi: 10 mg sebanyak 1 kali/hari.Hiperkolesterolemia familial homozigot: 80 mg sebanyak 1 kali/hari.Hiperkolesterolemia familial heterozigot pada anak usia 10-17 tahun: 10 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis maksimal sebanyak 20 mg sebanyak 1 kali/hari.

Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Diare.Minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah buang air kecil atau urine berwarna gelap dan berbau tajam.Sakit tenggorokan.Cobalah berkumur dengan air asin hangat serta minumlah parasetamol atau ibuprofen untuk meringankan rasa sakit. Jika gejala ini berlangsung lebih dari satu minggu, konsultasikan kepada apoteker atau dokter.Mual atau gangguan pencernaan.Jangan mengonsumsi makanan pedas. Minumlah obat ini setelah makan untuk mengurangi efek samping ini. Jika Anda terus mengalami gejala gangguan pencernaan, mintalah rekomendasi antasida kepada apoteker. Hubungi dokter jika gejala berlanjut selama lebih dari beberapa hari atau bertambah parah.Sembelit atau perut kembung.Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sayur, buah segar, dan sereal, serta minumlah banyak air putih. Cobalah lebih teratur berolahraga, seperti berjalan kaki atau berlari. Jika cara ini tidak membantu, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.Sakit atau nyeri pada punggung dan persendian.Jika mengalami nyeri otot yang tidak biasa, kelemahan, atau kelelahan yang bukan disebabkan olahraga atau kerja keras, konsultasikan ke dokter. Mungkin Anda memerlukan tes darah untuk memeriksa penyebabnya. Anda juga dapat meminta rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepala apoteker.Mimisan.Cobalah untuk mengolesi vaselin tipis-tipis di tepi dalam hidung.Munculnya gejala pilek.Minumlah paracetamol atau ibuprofen secara teratur selama beberapa hari. Jika gejala kembali setelah berhenti mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, konsultasikan kepada dokter Anda.Sakit kepala.Pastikan untuk beristirahat yang cukup dan konsumsi banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi atorvastatin. Jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau memburuk, segera hubungi dokter Anda.Perubahan warna kulit, sklera mata dan jaringan lainnya menjadi kekuningan (ikterus kolestatik).Kerusakan pada saraf perifer yang sering menyebabkan gejala kelemahan, mati rasa, dan nyeri yang biasanya terjadi di tangan dan kaki (neuropati perifer).Ketidakmampuan secara konsisten untuk ereksi atau mempertahankan ereksi (impotensi).Insomnia.Sakit perut.Penurunan nafsu makan (anoreksia).Kerontokan rambut (alopecia).Kelainan otot (miopati).Nyeri otot (mialgia).Kelelahan (astenia).Peradangan pada kelenjar pankreas (pankreatitis).Muntah.Sakit tenggorokan.Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).Kekakuan otot.

Nama Produk

Atorvastatin Calcium Novell 40 mg 10 Tablet

Total

Rp 39.406