Asam Mefenamat Promed kaplet adalah obat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri reumatik, nyeri otot, dan nyeri setelah operasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Asam Mefenamat Promed kaplet mengandung zat aktif asam mefenamat atau mefenamic acid.
Asam mefenamat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini bekerja dengan cara mengurangi hormon penyebab peradangan dan nyeri pada tubuh. Fungsi obat asam mefenamat adalah menghentikan produksi zat yang menyebabkan nyeri, demam, dan pembengkakan oleh tubuh.
Obat ini sebaiknya digunakan dalam jangka pendek, yaitu maksimal tujuh hari. Selain itu, obat ini sebaiknya digunakan pada orang dewasa dan anak-anak berusia minimal 14 tahun.
Informasi zat aktif :
Asam mefenamat termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini memiliki kemampuan sebagai anti-peradangan, antinyeri atau analgesik, dan antipiretik atau antidemam.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, asam mefenamat diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat di saluran pencernaan. Waktu ketika obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma): 2-4 jam.
- Distribusi: Melewati ASI. Ikatan protein plasma: 90% ke atas untuk albumin.
- Metabolisme: Metabolisme di hati menjadi 3-asam karboksilat mefenamat.
- Ekskresi: Melalui urine dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat sekitar 2 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Asam Mefenamat Promed kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius ketika obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Obat pereda peradangan nonsteroid lain atau salisilat, seperti aspirin dan obat penghambat proses pembekuan darah (antikoagulan), seperti warfarin.
Penggunaan asam mefenamat bersama obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko perdarahan. - Digoxin dan metotreksat.
Asam mefenamat dapat meningkatkan serum digoxin dan metotreksat, sehingga dapat meningkatkan risiko keracunan. - Lithium.
Penggunaan asam mefenamat bersama lithium akan meningkatan kadar lithium dalam plasma dan menurunkan pengeluaran lithium pada ginjal, sehingga dapat menimbulkan efek samping, seperti muntah, masalah koordinasi, diare, dan otot lemah. - Obat penurun tekanan darah tinggi (antihipertensi) golongan ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, dan betablocker.
Asam mefenamat dapat mengurangi efek obat-obatan di atas dalam menurunkan tekanan darah pada pederita hipertensi. - Ciclosporin dan takrolimus.
Penggunaan bersama obat-obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal (nefrotoksisitas). - Obat diuretik, atau untuk meningkatkan pengeluaran urine, seperti furosemid dan hidroklortiazid.
Penggunaan bersama asam mefenamat dapat menurunkan efek obat diuretik.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan asam mefenamat dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Tanda awal ruam kulit, walau ringann.
- Sesak napas walau melakukan aktivitas ringan.
- Sel darah merah rendah (anemia) yang ditandai dengan kulit pucat, merasa pusing, sesak napas, detak jantung cepat, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Reaksi kulit parah, seperti demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah, rasa terbakar di mata, atau nyeri kulit diikuti ruam kulit merah atau ungu yang menyebar, terutama di wajah atau tubuh bagian atas, serta menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas.
- Pembengkakan atau penambahan berat badan yang cepat.
- Masalah hati, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal, perasaan lelah, gejala seperti flu, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat, dan penyakit kuning.
- Masalah ginjal yang ditandai dengan sedikit atau tidak ada kencing, nyeri atau sulit buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, merasa lelah atau sesak napas.
- Tanda-tanda perdarahan perut, seperti feses berdarah atau tinggal, batuk darah, atau muntah terlihat seperti bubuk kopi.