Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Arfen kaplet adalah obat untuk meredakan nyeri ringan seperti nyeri setelah operasi, nyeri akibat peradangan sendi, dan nyeri otot. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Arfen kaplet mengandung zat aktif ibuprofen.
Ibuprofen adalah obat penghambat non-selektif dari enzim siklooksigenase (COX), yang dibutuhkan tubuh untuk produksi prostaglandin atau senyawa yang menyebabkan terjadinya peradangan melalui jalur asam arakidonat. COX diperlukan untuk mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin H2 (PGH2). Ibuprofen bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, sehingga obat ini mampu mengatasi berbagai gejala dari peradangan tersebut, seperti:
Meringankan sakit gigi.
Meredakan sakit kepala.
Mengatasi nyeri pada punggung.
Meredakan nyeri yang disebabkan karena peradangan sendi (arthritis).
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Ibuprofen adalah obat penghambat non-selektif dari enzim siklooksigenase (COX), yang dibutuhkan tubuh untuk produksi prostaglandin atau senyawa yang menyebabkan terjadinya peradangan melalui jalur asam arakidonat. COX diperlukan untuk mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin H2 (PGH2). Ibuprofen bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, sehingga obat ini mampu mengatasi berbagai gejala dari peradangan tersebut, seperti:
Meringankan sakit gigi.
Meredakan sakit kepala.
Mengatasi nyeri pada punggung.
Meredakan nyeri yang disebabkan karena peradangan sendi (arthritis).
Menurunkan demam.
Meringankan nyeri haid (dismenore).
Mengatasi nyeri pada otot.
Dewasa: 400 mg sebanyak 3-4 kali/hari.
Nyeri: 200-400 mg sebanyak 3-4 kali/hari.
Dosis maksimal: 3,2 g/hari.
Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.
Reaksi pada kulit.Ditandai dengan adanya demam, pembengkakan pada kulit, organ genital, dan mata.
Sakit kepala.
Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
Penglihatan kabur.
Iritasi mata.
Pusing.
Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
Kegelisahan.
Sakit kepala yang membuat pasien merasa sekelilingnya seperti berputar (vertigo).
Hidung tersumbat.
Demam.
Gangguan pada saluran pencernaan seperti diare dan muntah.
Ruam pada kulit.
Kemerahan pada kulit.
Nyeri pada punggung.
Nyeri otot.
Pembengkakan pada wajah.
Kesulitan mengeluarkan cairan (retensi cairan).
Kesemutan.
Infeksi saluran kemih.
Batuk.
Peradangan pada rongga hidung (rhinitis).
Peradangan pada sinus (sinusitis).
Peradangan pada saluran udara (bronkitis).
Penurunan fungsi pendengaran.
Anemia.
Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
Kejang.
Serangan jantung.
Jantung berdebar-debar (palpitasi).