Angioten tablet adalah obat untuk mengatasi hipertensi, komplikasi diabetes melitus yang dapat mengakibatkan gangguan ginjal (nefropati diabetik), dan gagal jantung. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Angioten tablet mengandung zat aktif losartan potassium.
Losartan digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah tinggi akan membuat beban kerja jantung dan arteri bertambah. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di otak, jantung, dan ginjal. Itu sebabnya, menurunkan tekanan darah tinggi akan membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.
Selain itu, losartan juga dapat digunakan untuk membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat diabetes.
Informasi zat aktif :
Losartan termasuk dalam kelas obat angiotensin receptor blocker (ARB). Obat bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, losartan diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diabsorpsi dengan baik dari saluran pencernaan. Penurunan tingkat absorpsi dapat disebabkan makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 33% dan waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu untuk puncak konsentrasi plasma) dalam kondisi puasa sekitar adalah 1 jam.
- Distribusi: Volume distribusi adalah 34 L dan ikatan protein plasma adalah >98%, terutama albumin.
- Metabolisme: Mengalami metabolisme jalur pertama hati.
- Ekskresi: Sebanyak 35% Diekskresi melalui urine dalam bentuk obat tidak berubah sekitar 4% dan dalam bentuk metabolit sekitar 6% serta melalui feses sekitar 60%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1,5-2,5 jam, sekiat 3-9 jam dalam bentuk metabolit.
Obat ini juga digunakan untuk menurunkan risiko pada pasien dengan tekanan darah tinggi dan jantung yang membesar.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Rifampicin dan fluconazole.
Penggunaan losartan bersama obat di atas dapat mempercepat ekskresi losartan, sehingga losartan tidak dapat bekerja dengan baik dalam menurunkan tekanan darah. - Irbesartan, kandesartan, valsartan, lisinopril, dan enalapril.
Penggunaan osartan dengan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko penurunan tekanan darah, kadar kalium tinggi dalam darah, dan kerusakan ginjal. - Obat hipertensi lainnya.
Penggunaan bersama obat antihipertensi lain dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah. - Obat NSAID, seperti naproksen dan ibuprofen.
Penggunaan bersama losartan meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Selain itu, obat NSAID dapat menurunkan efektivitas losartan. - Obat diuretik, seperti furosemid, hidroklortiazid, dan spironolakton.
Penggunaan bersama losartan meningkatkan risiko hiperkalemia atau tingginya kadar kalium dalam darah. - Lithium.
Penggunaan bersama losartan meningkatkan kadar lithium dalam tubuh dan meningkatkan risiko toksisitas atau keracunan.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Perasaan seperti akan pingsan.
- Pembengkakan, berat badan bertambah, sesak napas, dan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
- Peningkatan kadar kalium hingga di atas normal dengan gejala detak jantung lambat, denyut nadi lemah, dan kelemahan otot.
- Mengantuk, kebingungan, perubahan mood, peningkatan rasa haus, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah.
- Timbul rasa sakit atau sensasi seperti terbakar saat buang air kecil.
- Kulit pucat, merasa pusing, sesak napas, detak jantung cepat, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Sesak dan nyeri dada.