Amoxicillin Pharma kaplet adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Amoxicillin Pharma kaplet mengandung zat aktif amoxicillin.
Amoxicillin juga digunakan untuk mengobati radang amandel (tonsilitis), peradangan saluran pernapasan (bronkitis), dan infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, atau saluran kemih. Meski amoxicillin dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri secara luas, tetapi obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati flu atau demam yang disebabkan virus.
Informasi zat aktif :
Amoxicillin merupakan antibiotik penicilin yang mampu menghentikan pertumbuhan dan membunuh bakteri.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, amoxicillin diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap secara cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 1-2 jam.
- Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil).
- Metabolisme: Mengalami metabolisme hati.
- Ekskresi: Melalui urine (60% sebagai obat tidak berubah) dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-1,5 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Interaksi obat :
- Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).
Penggunaan amoxicillin dengan antikoagulan dapat meningkatkan efek antikoagulan, sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya memar dan perdarahan. - Probenesid atau obat untuk mengatasi asam urat.
Penggunaan amoxicillin dengan probenesid dapat menyebabkan peningkatan kadar probenesid dalam darah, sehingga dapat menimbulkan efek samping, seperti mual dan muntah. - Chloramphenicol, makrolida, sulfonamida, dan tetracycline.
Obat di atas dapat mengganggu efektivitas amoxicillin dalam menghentikan pertumbuhan bakteri. - Allopurinol.
Amoxicillin dapat meningkatkan risiko alergi terhadap allopurinol. - Kontrasepsi oral.
Amoxicillin dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Ruam dan gatal pada kulit.
- Sesak napas.
- Kesulitan menelan atau bernapas.
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
- Kulit melepuh atau mengelupas.
- Kram perut (dapat terjadi hingga 2 bulan atau lebih setelah perawatan).
- Diare parah (tinja berair atau berdarah) yang dapat terjadi dengan atau tanpa demam.