Amerol Tablet 2 mg (1 Strip @ 8 Tablet)

• Mengatasi diare akut dan diare kronis

Loperamide berada dalam kelas obat agen antidiare. Cara kerja obat ini adalah dengan memperlambat pergerakan usus dan membuat zat-zat tinggal lebih lama dalam usus. Proses tersebut akan memberikan waktu lebih banyak untuk menyerap air keluar dari feses, sehingga feses menjadi lebih padat dan frekuensi buang air besar akan berkurang.

Diare kronis:

• Dewasa:
  
  • Dosis awal: 4-8 mg/hari dikonsumsi dalam dosis terbagi

Diare akut:

• Dewasa:
  
  • Dosis awal: 4 mg, dilanjutkan dengan 2 mg setiap setelah buang air besar
  • Dosis maksimal: 16 mg/hari, hentikan penggunaan jika selama 48 jam kondisi tidak membaik
• Anak-anak:
  
  • 4-8 tahun: 1 mg sebanyak 3-4 kali/hari
  • 9-12 tahun: 2 mg sebanyak 4 kali/hari, selama 5 hari

• Pusing
  Jika penggunaan loperamide membuat Anda merasa pusing saat berdiri, cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk sampai Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping, seperti pusing.
• Perut kembung
  Hindari makanan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan dan bawang. Makanlah secara perlahan dengan porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering. Berolahraga secara teratur. Anda bisa membeli obat di apotek untuk membantu mengatasi perut kembung, seperti tablet arang atau simetikon.
• Kesulitan buang air besar (konstipasi)
  Hentikan penggunaan loperamide. Minum banyak air. Jika cara ini tidak membantu, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
• Sakit kepala
  Pastikan Anda beristirahat. Minumlah banyak cairan dan kurangi konsumsi alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
• Mual
  Minumlah loperamide dengan atau setelah makan. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti pedas.

• Hentikan penggunaan jika terjadi sembelit, perut kembung, dan kelumpuhan pada usus (ileus)
• Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata (glaukoma)
• Pasien penderita penyumbatan pada bagian akhir lambung yang terhubung dengan usus halus, atau biasa disebut pyloric
• Tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang
• Dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga harus mengonsumsi cairan dan elektrolit
• Ibu hamil dan menyusui
• Pasien yang memiliki risiko gangguan irama jantung
• Pasien yang mengalami pendarahan pada leher kandung kemih
• Pasien penderita gangguan irama jantung (aritmia)
• Pasien penderita gangguan hati
• Anak-anak berusia di bawah 2 tahun
• Pasien penderita acquired immune deficiency syndrome (AIDS)

• Pasien penderita diare yang disebabkan infeksi bakteri
• Hindari penggunaan pada pasien yang mengalami kesulitan buang air besar (konstipasi)
• Pasien dengan kondisi penumpukan gas atau cairan di dalam perut yang menyebabkan perut atau pinggang mengembung (distensi abdomen)
• Pasien yang mengalami kelumpuhan pada otot usus (ileus)
• Pasien disentri akut yang ditandai dengan feses berdarah dan demam tinggi
• Pasien dengan kondisi peradangan pada usus besar atau usus halus (enterokolitis)
• Pasien yang memiliki alergi terhadap loperamide
• Pasien yang mengalami peradangan pada usus besar atau kolon dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif)