SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Alpentin tablet adalah obat untuk mengurangi dan mencegah kejang pada penderita epilepsi

Alpentin 100 mg 10 Tablet


Harga Produk
Rp 15.560


Apotek Apollo Bandung
Rp 15.560
Apotek Apollo BandungKota Bandung
119.73 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Alpentin adalah obat untuk mengatasi kejang pada penderita kejang berulang (epilepsi), nyeri karena kerusakan sistem saraf (nyeri neuropati), dan nyeri neuropatik akibat kerusakan saraf tepi (neuralgia postherpetik).

Alpentin mengandung zat aktif gabapentin yang berada dalam kelas obat antikonvulsan. Zat aktif ini akan mengobati kejang dengan mengurangi rangsangan abnormal di otak. Gabapentin juga dapat meredakan nyeri saraf atau ruam menyakitkan karena infeksi herpes zoster pada orang dewasa dengan mengubah cara tubuh merasakan nyeri.

Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.

Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Alpentin 100 mg 10 Tablet
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Gabapentin

Kelas Terapi

Antiepilepsi

Klasifikasi

Antikonvulsan

Kategori Kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan obat ini pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Informasi Zat Aktif

Gabapentin adalah obat untuk meredakan nyeri saraf akibat herpes zoster pada orang dewasa, serta mengobati nyeri neuralgia setelah herpes. Gabapentin termasuk dalam golongan obat antikejang.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, gabapentin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara bervariasi dari saluran pencernaan.
  • Distribusi: Terdistribusi secara luas dalam tubuh, melewati plasenta, dan masuk ke dalam ASI.
  • Metabolisme: Terutama di enterosit dan sebagian kecil di hati.
  • Ekskresi: Dalam bentuk gabapentin dikeluarkan melalui urine dan feses sebanyak 5%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 5-7 jam.

Terapi tambahan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang baik kejang sederhana dan kejang parsial kompleks, terutama kejang umum sekunder tonik-klonik

Gabapentin 100 mg

Epilepsi:

  • Dosis awal:
  • Dosis alternatif: 300 mg sebanyak 3 kali/hari pada hari pertama, dapat ditingkatkan sebanyak 300 mg setiap 2-3 hari sampai respons efektif tercapai, umumnya sampai rentang dosis 900-3.600 mg/hari dalam 3 dosis terbagi dengan interval maksimal 12 jam
  • Dosis maksimal: 4.800 mg/hari

Mengobati nyeri neuropatik:

  • Dosis awal:
  • Dosis alternatif: 900 mg/hari dalam 3 dosis terbagi, dapat ditingkatkan dengan penambahan dosis sebesar 300 mg setiap 2-3 hari
  • Dosis maksimal: 3.600 mg/hari

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Ya
  • Sakit kepala
    Beristirahatlah yang cukup. Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Jika gejala ini semakin mengganggu, segera minta rekomendasi obat penghilang rasa sakit yang sesuai kepada dokter atau apoteker Anda.
  • Mual, muntah, dan diare
    Konsumsi air yang cukup untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan. Tetaplah mengonsumsi makanan yang sederhana. Makanlah dalam porsi yang sedikit, tetapi lebih sering.
  • Mengantuk, lelah, atau pusing
  • Perubahan suasana hati
  • Tangan dan kaki bengkak
  • Penglihatan kabur
  • Mulut kering
  • Kesulitan ereksi
  • Penambahan berat badan karena gabapentin dapat membuat Anda merasa lapar
  • Masalah memori

Simpan pada suhu di bawah 25°C.

  • Pasien dengan gangguan fungsi pernapasan atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
  • Pasien yang menggunakan opioid
  • Pasien dengan gagal ginjal
  • Pasien penderita penyakit kencing manis (diabetes)
  • Pasien pendertia gangguan hati
  • Pasien penderita penyakit jantung
  • Wanita hamil dan ibu menyusui
  • Anak-anak di bawah 18 tahun

Pasien yang memiliki alergi terhadap gabapentin

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Zolpidem, siklobenzaprin, pregabalin, alprazolam, quitiapin, dan cetirizine
    Mengonsumsi obat di atas bersama gabapentin dapat meningkatkan efek samping, seperti pusing, kantuk, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi. Beberapa orang, terutama lansia, juga dapat mengalami gangguan dalam berpikir, menilai, dan koordinasi motorik.
  • Hidrokodon, metadon, dan oksikodon
    Menggunakan obat nyeri narkotik atau obat batuk bersama obat lain yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat, seperti gabapentin dapat menyebabkan efek samping serius, misalnya gangguan pernapasan, koma, dan bahkan kematian.
  • Duloksetin, escitalopram, fluoksetin, dan setralin
    Mengonsumsi gabapetin bersama obat di atas dapat menurunkan kadar natrium darah menjadi terlalu rendah, serta dapat mengurangi keefektifan gabapentin untuk mengontrol kejang.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Pernapasan lemah atau pendek
  • Kulit, bibir, jari tangan, dan jari kaki berwarna biru
  • Kebingungan, kantuk atau kelemahan ekstrim
  • Masalah dengan keseimbangan atau gerakan otot
  • Gerakan mata yang tidak biasa atau tidak disengaja
  • Kejang yang meningkat
DKL0805514101B1

1 strip @ 10 tablet (100 mg)

Actavis Indonesia
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet) | Beli Alpentin Tablet Online di Toko SehatQ

Epilepsi

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat yang diakibatkan oleh pola aktivitas listrik otak yang tidak normal. Gangguan tersebut akan menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak biasa, bahkan hingga hilang kesadaran. Seseorang didiagnosis mengalami epilepsi apabila telah mengalami setidaknya dua kali kejang. Seiring bertambahnya usia, sbeberapa anak tidak akan menunjukkan adanya gejala epilepsi lagi, namun kejang tersebut dapat dialaminya sewaktu-waktu. 

Epilepsi pada umumnya terjadi pada anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa lainnya dapat terkena serangan epilepsi sewaktu-waktu. 

Penyebab Epilepsi

Bebebrapa penderita gangguan epilepsi tidak terdekteksi apa penyebab pastinya. Namun dalam beberapa kasus, gangguan epilepsi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

1. Faktor Genetik

Beberapa kasus epilepsi yang dijumpai, biasanya disebabkan oleh faktor genetik yang dialami oleh lebih dari satu anggota keluarga. Pada sebagian besar orang, genetik hanyalah sebagian dari penyebab epilepsi. Adanya gen tertentu dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap kondisi lingkungan yang dapat mencetuskan timbulnya kejang.

2. Faktor Trauma pada Kepala

Faktor ini biasanya disebabkan oleh masa lalu orang tersebut seperti kecelakaan atau terbentur, sehingga dari faktor tersebutlah yang menimbulkan kejang dan epilepsi.

3. Faktor Gangguan pada Masa Kehamilan

Janin dapat dikatakan sangat sensitif. Apabila dalam masa kehamilan tersebut, sang Ibu mnunjukkan adanya infeksi, nutrisi yang kurang baik, atau kekurangan oksigen, maka akan menyebabkan kerusakan pada otak yang dapat membuat sang anak menjadi memiliki gangguan epilepsi. 

4. Faktor Penyakit Infeksi

Beberapa penyakit infeksi seperti meningitis dan ensefalitis dapat embuat seseorang mengalami gangguan epilepsi. 

5. Faktor Gangguan Perkembangan

Gangguan epilepsy terkadang dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti autisme dan neurofibromatosis yang menyebabkan seseorang kejang-kejang dan mengalami epilepsi. 

Gejala Gangguan Epilepsi

Gangguan epilepsi sangat membuat siapapun untuk selalu waspada, begitu juga dengan orang tua yang memiliki anak usia dini yang mengalami gangguan epilepsi. Orang tua tentu akan khawatir dengan sang anak, dan memiliki rasa ingin selalu mengawasi kemana pun anak pergi.

Namun, Anda perlu memahami bagaimana gejala gangguan epilepsi tersebut dapat muncul dalam diri seseorang. anda dan gejala dari epilepsi dapat bervariasi, bergantung dari tipe kejang yang terjadi. Pada beberapa kasus gangguan epilepsi, ereka yang mengalami epilepsi pada umumnya menunjukkan tipe kejang yang sama setiap kalinya. Oleh sebab itu, tanda dan gejala yang timbul dapat cukup serupa pada setiap ia mengalami gangguan epilepsi. 

Berikut adalah beberapa gejala gangguan epilepsi yang dapat Anda ketahui:

  1. Tatapan yang kosong.

  2. Merasa bingung (linglung).

  3. Menunjukkan gerakan kelojotan yang tidak terkendali pada tangan dan kaki.

  4. Kehilangan kesadaran.

  5. Muncul rasa takut.

  6. Mengalami de javu.

Pengobatan Gangguan Epilepsi

Pemberian obat bagi mereka yang mengalami gangguan epilepsi yang diberikan secara tepat dapat menstabilkan aktivitas listrik dalam otak, serta dapat mengendalikan kejang. Obat yang sering dianjurkan oleh dokter untuk menangani epilepsi adalah obat jenis antiepilepsi.

Beli Alpentin Tablet 100 mg di Toko SehatQ

Alpetin tablet merupakan obat dengan kandungan Gabapentin sebagai zat aktifnya yang digunakan untuk membantu terapi penyakit epilepsi. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengobati sindrom kaki gelisah atau penyakit gangguan saraf yang ditandai dengan gejala, seperti berdenyut-denyut dan nyeri akibat tertarik.

Gabapentin merupakan agonis reseptor yang bekerja dengan cara menurunkan impuls saraf penyebab kejang dan nyeri. Perlu diketahui, gabapentin tidak menyembuhkan epilepsi, melainkan hanya mengendalikan kejang selama dikonsumsi oleh penderita gangguan epilepsi yang dilakukan secara rutin. Penggunaan obat ini harus di bawah petunjuk dokter, apoteker, dan tenaga medis lainnya, terutama jika digunakan pada anak-anak, wanita hamil, dan menyusui. Maka dari itu, perlu bagi Anda untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu sebelum Anda membeli obat ini. Anda juga dianjurkan untuk membeli obat Pereda gangguan epilepsi dengan resep dokter agar takaran dan dosis dapat sesuai dengan kondisi tubuh Anda. 

Cara Mengkonsumsi Alpetin Tablet

Obat Pereda gangguan epilepsi ini harus diminum setelah Anda mengkonsumsi makanan. Anda perlu memahami beberapa dosis yang dianjurkan dalam meminum obat ini, yakni:

  1. Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun: 1 kali/hari sebanyak 900-1.800 mg.

  2. Hari ke-1: 300 mg 1x sehari. 

  3. Hari ke-2 300 mg 2x sehari.

  4. Hari ke-3 300 mg 3x sehari. 

  5. Selanjutnya, dosis dapat ditingkatkan s/d 1200 mg/hr diberikan dalam 3 dosis terbagi. Peningkatan dosis lebih lanjut dapat dilakukan

Harga Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet) di Toko SehatQ

  • Harga Alpetin Tablet 100 mg (1 strip @ 10 tablet) mulai Rp 38.532

https://toko.sehatq.com/produk/alpentin-tablet-100-mg-1-strip-10-tablet

  • Harga Alpetin Tablet 100 mg (1 strip @ 10 tablet) mulai Rp 38.532

https://toko.sehatq.com/produk/alpentin-tablet-100-mg-1-strip-10-tablet

  • Harga Alpetin Tablet 100 mg (1 strip @ 10 tablet) mulai Rp 38.532

https://toko.sehatq.com/produk/alpentin-tablet-100-mg-1-strip-10-tablet

Jual Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet) di Toko SehatQ

Obat Pereda gangguan epilepsi dalam Alpetin Tablet dapat diberikan untuk kejang parsial dan kejang parsial generalisasi sekunder pada pasien yang belum terkontrol dengan antikonvulsan standar yang digunakan secara tunggal atau kombinasi, atau yang tidak toleran terhadap dosis terapi obat ini. 

Bagi setiap orang tua yang memiliki anak dengan gangguan epilepsi tentu sangat membuat perasaan tidak nyaman dan selalu waspada hingga khawatir dengan aktivitas anak. 

Obat Pereda gangguan epilepsi dapat membantu Anda untuk mengatasi permasalahan gangguan epilepsy.

Toko SehatQ menjual Alpetin Tablet 100 mg ( 1 strip @ 10 tablet ) dengan harga yang sangat terjangkau yakni hanya Rp38.532 saja!

Yuk tunggu apalagi, segera dapatkan obat Alpetin Tablet 100 mg ( 1 strip @ 10 tablet ) hanya di Toko SehatQ!

Alpentin Tablet digunakana sebagai terapi tambahan untuk mengatasi kejang yang terjadi pada penderita epilepsi. Alpentin Tablet merupakan obat keras yang membutuhkan konsultasi dan resep dokter.
Merek: Alpentin
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Actavis Indonesia
Manufacture: Actavis Indonesia
Kemasan obat: 1 strip @ 10 tablet.

Indikasi/Manfaat Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Terapi tambahan untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi.

Dosis Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun: 900-1800 mg/hari.

Cara Penggunaan Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Cara Menyimpan Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Simpan pada suhu di bawah 30ºC. Dalam wadah tertutup rapat.

Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet) Jika:


Hipersensitif terhadap zat yang terkandung dalam obat ini.

Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Pasien penderita gangguan kejang campuran.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak.
  • Pasien lanjut usia.


Efek Samping Obat Alpentin Tablet 100 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Kelemahan, nyeri, kelelahan, penurunaan berat badan, wajah membengkak dan nyeri dada.
  • Perut kembung.
  • Vertigo, hiperkinesia, penurunan atau kehilangan refleks.
  • Bronkhitis, sinusitis, perdangan peru-peru akibat infeksi bakteri (pneumonia).
  • Kemerahan, gatal, bengkak, sensasi panas. 
  • Infeksi saluran kemih.
  • Gangguan penglihatan.

FAQ

Terapi tambahan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang baik kejang sederhana dan kejang parsial kompleks, terutama kejang umum sekunder tonik-klonik

Epilepsi:Dosis awal:Dosis alternatif: 300 mg sebanyak 3 kali/hari pada hari pertama, dapat ditingkatkan sebanyak 300 mg setiap 2-3 hari sampai respons efektif tercapai, umumnya sampai rentang dosis 900-3.600 mg/hari dalam 3 dosis terbagi dengan interval maksimal 12 jamDosis maksimal: 4.800 mg/hariMengobati nyeri neuropatik:Dosis awal:Dosis alternatif: 900 mg/hari dalam 3 dosis terbagi, dapat ditingkatkan dengan penambahan dosis sebesar 300 mg setiap 2-3 hariDosis maksimal: 3.600 mg/hari

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Sakit kepalaBeristirahatlah yang cukup. Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Jika gejala ini semakin mengganggu, segera minta rekomendasi obat penghilang rasa sakit yang sesuai kepada dokter atau apoteker Anda.Mual, muntah, dan diareKonsumsi air yang cukup untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan. Tetaplah mengonsumsi makanan yang sederhana. Makanlah dalam porsi yang sedikit, tetapi lebih sering.Mengantuk, lelah, atau pusingPerubahan suasana hatiTangan dan kaki bengkakPenglihatan kaburMulut keringKesulitan ereksiPenambahan berat badan karena gabapentin dapat membuat Anda merasa laparMasalah memori

Nama Produk

Alpentin 100 mg 10 Tablet

Total

Rp 15.560